Hidup itu berat, sangat berat bagi wanita 26 tahun yang masih sendirian. Kapan nikah? Kerja apa?. Sial, salah apa seorang wanita yang masih kuliah magister dan lajang untuk sekedar hidup di dunia yang keras ini. Gak laku, terlalu pemilih, terlalu gemuk, tidak menarik, dan sudah terlalu tua. Wah, bibir masyarakat memang sulit dikendalikan belakangan ini. Wanita lajang tak berpenghasilan seolah menjadi booemerang mematikan yang dapat menikammu kapan saja, dan setiap hari seperti berlari terngah menghindarinya. Buku ini menceritakan kisah seorang wanita yang selalu terjebak dalam cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dialah Jingga, seorang yang sangat loyal terhadap pria yang dicintainya. Namun Jingga selalu dicampakan dan pada akhirnya ditinggalkan menikah. Bertahun-tahun berlalu, kemudian Jingga menemukan sosok pria yang membuat jantungnya berdegup kencang lagi. Dialah Adimas Bhumi, seorang pria cerdas, pendiam, dan disukai banyak orang. Namun Jingga ragu untuk menunjukan perasaanya karena pengalamanya yang pahit. Jingga memutuskan untuk menahan perasaanya, dan fokus pada karirnya. Di sisi lain Jingga juga memiliki masalah dalam menentukan jalan hidupnya, dimana dia lelah menjadi seorang engineer dan ingin mendalami dunia fotografi dan penulis. Jingga memiliki cita-cita untuk tinggal di pegunungan dan menikmati keheningan bersama orang yang dicintainya. Akankah Jingga menemukan takdir cinta dan jalan hidupnya?. Simak terus cerita bersambung "Daun Jatuh" yang akan terbit setiap sabtu malam.
2 parts