Story cover for Berlari Tanpa Kaki | ✓ by pureust
Berlari Tanpa Kaki | ✓
  • WpView
    Reads 7,055
  • WpVote
    Votes 1,536
  • WpPart
    Parts 23
  • WpView
    Reads 7,055
  • WpVote
    Votes 1,536
  • WpPart
    Parts 23
Complete, First published Dec 01, 2018
Mature
Menurut Hema, rasa penasaran yang memenuhi kepalanya jelas menganggu akhir-akhir ini.

Namun hal tersebut tidak menjadi masalah, asal bisa memenuhi kepuasan batinnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan perempuan bermasalah itu.

Tetapi, semesta jelas tidak mau berjalan seperti yang Hema inginkan. 

Hema akui, berada dalam lingkup perempuan itu saja dia pun tidak ingin- awalnya. Semua itu ditangkis dengan kata 'atas dasar simpati', yah, siapapun tahu bahwa Hema bukanlah orang yang pandai berbohong.

Kali ini, dengan berat hati, Hema meyakinkan diri masuk ke dalam lubang masalah yang siapapun sudah sering beritahu, hal yang seharusnya dia hindari, di sana Hema percaya. 

Bahwa Tuhan itu baik, karena sosok di depannya sekarang, mengenalkannya banyak arti maupun cara bagaimana melihat sudut pandang yang awalnya tidak dia mengerti.

Sosok ini, Hema kenalkan sebagai kekasih yang tidak sampai.
All Rights Reserved
Series

Metanoia

  • Season 1
    23 parts
  • Pain Killers cover
    Season 2
    13 parts
  • Resah Bersua cover
    Season 3
    3 parts
  • Love The Way You Lie cover
    Season 4
    1 part
  • You Were Good To Me cover
    Season 5
    3 parts
  • Operation To Get To Your Heart cover
    Season 6
    1 part
Sign up to add Berlari Tanpa Kaki | ✓ to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Liontin Time (NominHyuck) cover
Ain't My Runner Up cover
Another Side | Lee Jeno cover
BOUND BY DESIRE cover
THE VELMORA || THE CROWN : SEASON 2. cover
BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️ cover
SUNFLOWER cover
[γ] Secret Fiancée | ON-GOING cover
crazy, you guys are crazy cover
Kue Manis & Rasa Pahit | Hyuckna cover

Liontin Time (NominHyuck)

15 parts Ongoing Mature

Haechan membuka mata. Bukan di kamarnya yang sederhana, tapi di sebuah ruangan hutan, dikelilingi pepohonan rindang yang sejuk. Napas lega keluar dari bibirnya. Ia berpindah dunia, tapi bukan ke tempat yang berbahaya. Ini kerajaan yang makmur, jauh dari bayangan perang dan kemiskinan yang pernah ia bayangkan. Syukur tak terhingga terucap dalam hati, ucapan syukur kepada Tuhan yang telah membawanya ke tempat yang aman. Namun, lega itu hanya sesaat. Kehidupan lurus dan tanpa rintangan yang selama ini ia jalani sirna. Di dunia baru ini, ia harus berhadapan dengan intrik istana, permainan kekuasaan, dan para penghuni kerajaan yang menyimpan rahasia dan ambisi masing-masing. Bisakah ia, Haechan yang polos dan lugu, bertahan di tengah pusaran kehidupan yang penuh liku ini? Akankah ia mampu menerima takdir barunya, takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya? Keraguan mulai menggerogoti hatinya. Ia harus belajar beradaptasi, belajar berjuang, dan mungkin... belajar untuk bermanis muka. Dunia baru ini, seindah apapun kelihatannya, menawarkan tantangan yang jauh lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan. Tantangan yang akan menguji kekuatan dan ketahanan batinnya hingga batas kemampuannya. Apakah ia akan mampu melewatinya? Hanya waktu yang akan menjawab. Petualangan baru Haechan baru saja dimulai.