"Kasa, Hati kamu sebuta mata kamu ya?" Rea menyeka air mata nya yang turun, memejamkan mata nya seolah enggan menatap laki-laki tunanetra didepan nya. Kasa tersenyum tipis, beranjak dari kursi panjang ditengah-tengah taman yang mereka duduki. "Gue nggak mau ngomong apa-apa sekarang. Tapi biarlah gue nyimpan alasan kenapa gue nolak lo sendirian aja, lo boleh lihat gue dari segi mana pun. Lo boleh anggap gue orang jahat, gue nggak keberatan sama sekali." akhir dari percakapan yang membuat Rea harus menahan isak nya itu berakhir ketika Kasa meminta Rea untuk pulang. "Ayo pulang, Gue anter." Sore itu, Rea tidak bisa berkata apa-apa selain mengangguk dan berjalan mengekori Kasa yang sudah hafal dengan jalanan kompleks dengan indera pendengaran nya yang tajam. #14+ (Menggunakan kata-kata kasar didalam nya) Mohon yang tidak berkenan, silahkan urungkan niat untuk menyimpan Cerita ini kedalam library dan silahkan pilih cerita yang lebih sopan :) HEHE karya ini hanya lah cerita fiksi belaka, bila ada kesamaan nama, tempat dan sebagai nya merupakan sebuah ketidaksengajaan. Semoga terhibur :)) #1 in tunanetra- 15/05/19 #26 in Poetry- 26/07/19 #Started: [22/12/2018] #End: [01/03/2019] Selamat membaca dan menikmati.
41 parts