[✔] The Lost : Old Melody (00ㅡ01L)
  • Reads 297,269
  • Votes 63,257
  • Parts 31
  • Reads 297,269
  • Votes 63,257
  • Parts 31
Complete, First published Dec 01, 2018
Melodi ini, tidak seperti biasanya. Ada yang janggal. 

Originally written by Penguanlin, 2019.

[ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".
All Rights Reserved
Sign up to add [✔] The Lost : Old Melody (00ㅡ01L) to your library and receive updates
or
#109wannaone
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Air Mata Di Pintu November (TERBIT) ✓ cover
The Dream cover
Terasak | Renjun NCT [END] cover
Baluwarti || Hwang Renjun [DONE] cover
MENJADI BABY SITTER ||HAPPY ENDING  cover
LEUKIMIA (Selesai) ✅ cover
[I] Ex: Agape || Lee Haechan✔ cover
This Ghost | Na Jaemin (✓) cover
7 anak indigo cover
REMBULAN ¦ Renjun NCT[✔] cover

Air Mata Di Pintu November (TERBIT) ✓

15 parts Complete

Novel bisa dibeli di Shopee Jaehana_Store BAGIAN KEDUA SAPTA HARSA VERSI NOVEL || KLANDESTIN UNIVERSE "Kenapa lo jahat sama gue! Kenapa kemarin lo pergi? Kenapa? Kenapa lo ninggalin gue? Kenapa lo tega, Jen?" Haikal tak bisa lagi menahan kesedihan yang telah menumpuk di dalam dirinya. Jendral hanya tertawa kecil. "Lo ngomong apasih, Kal? Gue nggak pergi ke mana-mana, kita kan selalu sama-sama. Gue mana pernah ninggalin lo. Ayo ikut, gabung sama yang lain." Ia menarik tangan Haikal, mengajaknya berlari menuju sisi lain dari air mancur itu. Di sana, semua anggota Klandestin berkumpul. Beberapa duduk di atas ayunan yang berderit pelan, ayunan tersebut dihiasi dengan lampu-lampu kecil yang mengelilinginya. "Bang Haikal! Kenapa telat? Kita nungguin loh!" seru Cakra. "Kal, sini, ada mainan yang cocok buat lo," tambah Reihan. Namun, Haikal menggeleng. Ia justru menggenggam erat tangan Jendral di sampingnya. "Kenapa, Mbul? Main sana," Jendral menatapnya dengan heran. Haikal menggeleng lagi, kali ini dengan lebih kuat. "Gue takut," bisiknya, suaranya hampir tak terdengar. "Takut?" Jendral tertawa, seolah-olah hal itu adalah lelucon. "Seorang Haikal takut?" Haikal mengangguk, menahan diri untuk tidak menangis. "Gue takut kalo genggaman tangan gue lepas, lo bakalan pergi."