Kau tak mencintaiku tak juga membenciku. aku hanya bukan prioritas, itu saja. jadi, mari kita akhiri. sudah cukup lama luka itu bersemayam disitu, terlalu lama aku membuang waktu dan harga yang ku junjung dulu.
Dan kau tahu, tak semua akhir, berujung air mata. ada saat dimana suatu kisah yang tak bahagia di akhiri dengan tawa, bukan topeng atau doa, hanya langkah untuk memulai sesuatu yang lebih berharga. tidak dengan mengasihani atau menertawakan diri sendiri, tapi dengan yakin dan percaya bahwa semua punya andil dalam membuat aku lebih dewasa
Kembali ke masa lalu melalui novel yang di baca karena mengisi waktu luang? Terdengar fiksi memang namun itu nyata dan di alami oleh pemeran utama kita