Kamu berhasil meluruhkan daun keringku Iya, kamu berhasil merangkum retakan untuk kemudian jadi serpihan. Padahal kemarin rangkai kalimat yg kamu buat berhasil buat saya merasa diinginkan Dengan mudah tanpa lama ucapannya kamu hilangkan, kemudian buang saya jauh bukan lagi jadi pilihan. Harusnya paham dari kemarin, tidak menoleh dengan manis sapamu tidak malah asik dengan percakapan singkat berujung pahit. Entah marah atau benci, saya benar merasa luntur, takkan adalagi kamu disajak awalku, kisah ini ditutup pilu, yang kau paksa membisu. Puan manis kisah tragis.