Di kursi paling belakang, terdapat seorang gadis berseragam putih abu dengan rok sedikit diatas lutut sambil termenung menundukkan kepalanya. Kedua kelopak matanya membengkak dengan raut wajah tak segar. Jam masih menunjukkan pukul 06.05 WIB, sehingga deretan sekolah masih terasa sepi. Hanya terlihat satu dua orang siswa dan petugas kebersihan serta pedagang kantin yang tengah sibuk menyiapkan dagangannya saja yang telah hadir. "Leff, tumben datengnya pagi banget" ucap Gaby menepuk punggung Lefilita. Ya, Lefilita. Dia adalah salah seorang gadis terkenal disekolah. Wajahnya yang begitu cantik membuat setiap mata para lelaki selalu meliriknya dan menyapanya setiap kali bertemu. Hidungnya bak perosotan TK, matanya yang kebiruan bulat bak bola pingpong disertai bulumata yang lentik. Itulah yang membuatnya semakin menawan. "Ng.. Enggak papa By" ucap Lefilita terbangun dari lamunannya. "Lu nggak seperti biasanya kayak gini Ta" balas Gaby. "Nggak By, gua gapapa. Emang lagi pengen berangkat pagi aja" ucapnya sambil memutar mutarkan hp yang digenggamnya. "Lo gabisa boong. Mata lo sayu Lef, kelopak mata lo juga bengkak. Lo abis nangis." Ucap Gaby membantah. Karena penasaran, akhirnta Gaby merebut hp yang sedari tadi Lefilita putar putar. "Lef... Lo???" ucap Gaby tidak percaya dan langsung menatap sahabatnya itu dengan lekat. Lefilita semakun menundukkan kepalanya. Dan air matanyapun tak terbendung lagi. Gaby langsung meraih tubuh Lefilita dan memeluknya. Setelah keheningan antara keduanya yang cukup lama, akhirnya Gaby memberanikan bersuara. "Kenapa lo bisa put.." belum sempat Gaby melanjutkan pembicaraannya, bel pun berbunyi. Akhirnya Gaby melepaskan pelukannya dan memberikan semangat kepada Lefilita. "Udah, jangan nangis lagi. Gue ada disini buat lo Ta." ucap Gaby sambil menarik kedua sudut bibirnya.
3 parts