ALZIA

'WHATT DIJODOHIN???? GAK GAK GAK ZIA GAK MAU BUN, ZIA MASIH SMA BUNNN. ZIA MASIH KELASS 11 BUN. GAK POKONYA ZIA GA MAU' teriak ku saat mengetahui bahwa aku akan di jodohkan dengan anak teman ayah ku

'kamu harus mau zia, ini demi kebaikan kamu di masa depan sayang. lagipula ini sudah kami janjikan sewaktu kamu masih bayi' ucap isabella (bunda zia) di hadapan ku.

'iya zia ayah sudah menjanjikan ini dengan pak bagas, kamu harus menerimanya!' tegas Irawan (ayahku) agar aku menerima perjodohan busuk ini.

'kalau itu mau kalian, aku akan mencobanya.' ucapku lemas. aku pun segera pergi dari ruang makan dan menuju kamar ku.

~di sisi lain~

'HAH?!! ALDO GAMAU DI JODOHIN PAH, ALDO MASI MUDA MASI MAU NGELANJUTIN SEKOLAHKU, ALDO GAK MAU POKONYA!!' tegas ku saat mengetahui aku akan di jodohkan

'kamu tidak boleh membantah! ini sudah pilihan yang baik! papa telah menjanjikan ini dari lama bersama teman papa' tegas Bagas (ayah ku) dengan lantang di hadapanku.

akupun segera menatap mama ku meminta bantuan ttg perjodohan ini.

'terima perjodohan ini nak, ini sudah yang terbaik untukmu' ucap dita (mama ku) dengan lembut

'baiklah aku menerima perjodohan ini, aku akan mencoba nya' ucap ku sambil pergi meninggalkan ruang tamu.