"Gue mau kita putus Ken! ." hanya kalimat itu yang bisa terucap dari bibir manis kania. Kenzo terkejut mendengar perkataan Kania, namun dengan cepat ia mengubah kembali ekspresinya menjadi datar lagi. "loe bilang sekarang!! Ini bercandakan??." ucap kenzo dengan senyum yang tak bisa diartikan. "Maaf Ken," ujar kania dengan air mata yang terus mengalir. "Lo dulu bilang kalo cinta sama gue... Apa cinta lo bisa berubah secepat itu?" "Lo gak pernah ngerti Ken, gimana jadi gue yang setiap malem selalu bimbang dan tersiksa karena harus pilih diantara harus pertahanin ini atau sebaiknya gua nyerah, gue tersiksa Ken sama pikiran gua sendiri!!. Kita beda Ken!! tolong lo ngertiin gua,,, sorry gue gak bisa." Kania menangis tersedu-sedu karena ia juga sejujurnya masih mencintai Kenzo, tapi ia harus melakukan semua ini untuk kebaikan mereka berdua. "Kania, kita udah bicarain ini berulang kali kita bisa berjuang bersama. Kita pasti bisa, tapi plis jangan minta putus! Gua gak bisa berjuang sendiri sedangkan lo malah menjauh dari gue!!" Kenzo sungguh frustasi dengan keadaan ini, ia tak mau pisah dengan Kania. . . . . . .All Rights Reserved
1 part