Can You Hear My Heart?
  • Reads 218
  • Votes 18
  • Parts 1
  • Reads 218
  • Votes 18
  • Parts 1
Ongoing, First published Dec 08, 2018
Jimin tidak mampu untuk berbicara setelah mengalami kecelakaan yang terjadi 1 tahun silam, hingga pada suatu ketika ia dipertemukan kembali dengan seseorang yang merupakan 'cinta pertama'nya sekaligus orang yang telah meninggalkan luka mendalam pada Jimin.
All Rights Reserved
Sign up to add Can You Hear My Heart? to your library and receive updates
or
#803jikook
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Choose Family  cover
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.