Story cover for THE AROELLA by sevenraingreen
THE AROELLA
  • WpView
    Reads 45
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 45
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Dec 09, 2018
Dia bahkan tidak tahu apa, siapa, untuk apa dirinya sendiri. Hidupnya persis seperti air yang mengalir dengan tujuan akhirnya adalah laut. Laut, tempat terakhir sebelum menuju fase kehidupan yang selanjutnya. 

"Ini terlalu aneh."

"Bahkan kau selalu berprasangka."



"Kau tahu, hidup ini tidak seperti di dalam drama!"

"Aku tahu. Tapi, tidakkah kau terlalu membencinya?"



"Kenapa kau seperti ini? Berhenti membuat hidupku seakan pantas disamakan dengan cerita, drama, atau apapun itu!"

"Asal kau tahu, kau adalah gadis yang paling percaya diri yang pernah aku temui."



"Kau akan kembali? Aku harap tidak."

"Kegembiraan mu akan menjadi kenyataan. Aku jamin itu."
All Rights Reserved
Sign up to add THE AROELLA to your library and receive updates
or
#23suara
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
He Wrote My Name Wrong cover
LA VIE EN ROSE (Life In Pink) | √ (PREVIEW) cover
Keano cover
DEAR LOVE cover
Untung Sayang  cover
WLIT [1] : When Love Isn't Talking cover
Destiny  cover
RAHASIA LAMPU KOTA (✔) cover
Forever Alone (Sudah Terbit)  cover
Reminds - BTS Kim Seokjin FF [5] [✔️] cover

He Wrote My Name Wrong

22 parts Ongoing

He Wrote My Name Wrong Wattpad by barelyunknown SMA Harapan Baru katanya sekolah penuh "cinta pertama". Katanya sih. Nyatanya? Hari pertama orientasi aja aku udah dapat partner paling nggak ramah sedunia-Raynald Ezra, si cowok tinggi berkacamata yang ngomongnya kayak dosen dan nggak pernah senyum. Meira Anindya enggak pernah menyangka kalau hari pertamanya di SMA akan dipenuhi kejutan-terutama kejutan bernama Raynald Ezra. Cowok cuek dari kelas sebelah itu bikin Meira salah tingkah sejak insiden kecil di hari MOS. Tapi bukan SMA namanya kalau perjalanan cinta mulus-mulus aja. Mulai dari beda kelas, cewek berhijab yang selalu bareng Ray, sampai kenyataan bahwa Ray punya masa lalu yang belum sepenuhnya ia lepas. Sementara Meira sibuk memahami perasaannya, Ray juga diam-diam menyimpan rasa-rasa yang belum pernah ia tunjukkan ke siapa pun sejak kehilangan orang terdekatnya. Satu hal yang pasti: keduanya sama-sama belum siap untuk jujur... bahkan pada diri sendiri. Di antara tumpukan tugas, eskul, dan jantung yang deg-degan tiap ketemu di lorong sekolah, Meira dan Ray belajar satu hal: cinta pertama enggak selalu tentang kata yang sempurna, tapi tentang siapa yang bikin kamu ingin menulis ulang segalanya-termasuk nama seseorang, meski awalnya kamu salah tulis.