Tuhan...
Bukankah engkau mengutus malaikat Munkar dan Nakir untuk menanyakan siapa tuhanku, apa agamaku, dan siapa nabiku?. Demikian ajaran ulama' yang ku ketahui waktu kecil dulu.
Mungkinkah malaikat-malaikat utusanMU itu juga akan mencecar pertanyaan seberapa banyak hartaku, seberapa luas tanahku, seberapa besar rumahku, merk apa mobilku, dan apa jabatanku?.
Apa mungkin para ulama' itu salah menyampaikan wahyuMU?, hingga pertanyaan-pertanyaan itu sudah mendarah daging di antara hamba-hambaMU.
Mereka juga membuat sekat dengan statusnya, karena takut terkontaminasi. Seakan tak percaya dengan janjiMU. Padahal mereka beriman.
Andai bahagia terikat dengan harta, maka bahagia itu hanya milik hartawan,
Andai kehormatan terikat dengan jabatan, maka kehormatan itu hanya milik penyandang jabatan,
Andai pandai terikat dengan status akademik, maka pandai hanya milik penyandang title.
Bukankah engkau menganugerahkan semua itu untuk setiap hambamu?. Tapi, mengapa mereka mengagungkan status sosial untuk kejumawaannya?. Padahal, mereka beriman.
Tuhan...
Rinea menyadari bahwa dunia yang ia tinggali selama ini ternyata dunia novel, yang mengisahkan tentang ketua geng motor SMA dan juga gadis baik hati polos pujaan hatinya.
Sementara Rinea, hanya pemeran figuran saja, yang akan berakhir bunuh diri karena tidak tahan perlakuan kejam oleh keluarga angkatnya.
Bertekad mengubah takdirnya, justru Rinea malah bertemu dengan Exel, antagonis pria dalam novel.
Awalnya hanya menjadi nanny di apartemen Exel saja, tapi kenapa tiba tiba sang antagonis melamarnya?
Tahap revisi, pelan-pelan.
*****
Gadis figuran kalem jenius x Pemuda antagonis dingin bucin