Zenoraf ⭕
🔗🔗🔒🔗🔗
"Beno, tunggu."
"Kenapa? Aku buru-buru."
"Aku sudah tahu, aku hanya dijadikan bahan taruhan, 'kan?"
"Ck, iya, iya, baguslah kalau kau sudah tahu, jadi aku tidak ribet untuk menjelaskannya. Sudah kan itu saja? Aku sedang buru-buru."
"Tapi kau mau ke mana? Ini kan masih jam sekolah."
"Aku harus pergi, nanti aku ketinggalan pesawat. Aku akan pindah ke luar negeri, puas?! Ah iya, aku tidak pernah menyukaimu, aku hanya menyukai Zifa!"
"Ta-tapi, Beno, ak-aku ha-"
"Ya, halo, iya-iya aku sedang di koridor, aku akan segera ke parkiran."
Beno berlari meninggalkan Rina, Rina meneteskan air matanya dan mengusap perutnya yang datar.
"Aku hamil, Ben, aku hamil anakmu, Beno," lirih Rina
Arina Faranza
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.