Banyak hari sudah kita tapaki, namun masih ada ketidakpastian tentang mimpi. Tentang kapan kita di satukan sebenar-benarnya, kapan kita menyatu dalam takdir terbaiknya. Namun Satu yang aku tahu, kita adalah rumah sederhana yang telah Tuhan rencanakan. Rumah bernama kebahagiaan. Rumah yang mampu menarik lekuk-lekuk senyum siapapun yang beredar di sekeliling kita. Impian itu ku garis bawahi dengan tebal. Do'a itu ku langitkan berulang-ulang. Ada sesuatu yang belum kumiliki, sudah kusyukuri, namun enggan kulepaskan. Entah kapan, perjuangan kita bisa di anggap menang di depan seisi semesta. Entah kapan, aku bisa dengan lantang mengutarakan bahwa kamulah satu-satunya. Bahwa kamulah pemenangku sebenarnya. Segala sesuatunya terasa luar biasa, sesederhana ketika kamu ada. . Kau tahu? sejak bertemu denganmu pemikiranku berubah begitu saja. Ada hati yang semakin dewasa, semakin mengerti, semakin paham untuk mengolah rasa. Ada hati yang lebih tegar, lebih mempercayai bahwa Tuhan lebih ahli merencanakan segala sesuatunya. Ada hati yang hari libur panjang untuk bersedih dan ada hati yang sudah tak pernah ingin khawatir terhadap apapun. Karena ia percaya denganmu dan rindoNya membuat segalanya akan baik-baik saja. Aku bermimpi memiliki satu hari yang tak pernah habis kunikmati bersamamu. Satu hari yang tak pernah selesai. Satu hari yang mengandeng hari-hari lain untuk mengikat kita dalam doa. Menjaga kita dari kecewa. Menghindarkan kita dari luka. Satu hari yang membebaskan segala rasa takut. Karena bersamamu, itulah inginku. Mulailah terus mengirimkan bahagia, ciptakanlah hal-hal manis agar kepalaku tak bosan mengingatnya. Mulailah jadi yang pertama melakukan segalanya untukku dan yang terakhir yang takkan melepaskanku. Mulailah segalanya tanpa sebuah akhir. Mulailah di waktu yang tepat, di detik yang Tuhan ijinkan. Aku akan menujumu jikalau kamu memperbolehkannya. Semoga kelak semua perjuangan kita diberikan hadiah yang lebih indah dari apa yang orang sebut bahagia.Todos os Direitos Reservados
1 capítulo