RUMAH KOPI
  • Reads 589,493
  • Votes 31,833
  • Parts 117
  • Reads 589,493
  • Votes 31,833
  • Parts 117
Complete, First published Dec 14, 2018
Mari singgah, pesan kopimu. Kami juga menyediakan papan pesan di pojok sana. Tuliskan rasamu disana,Sesudah kedai ini tutup, kami akan membacanya. Mari bertukar pesan!!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add RUMAH KOPI to your library and receive updates
or
#32sajak
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Tentang Januari cover
The Crying Whales cover
Santet Me, Senpai! | END cover
VIENNO LAKARSYA cover
KAMAWU [SUDAH TERBIT] cover
Embara Sangkala [TAMAT] cover
Library ❥meanie ✔️ cover
Elegi Di Atap Sumatera Series cover
Di Penghujung Februari cover
Kapan-kapan Kita Belajar Berpikir Kritis cover

Tentang Januari

36 parts Ongoing

(COMPLETE) Manik Eshaal yang dipenuhi binar menatapku dalam. Bintang-bintang di matanya seolah berpendar, ikut bekerlap-kelip seperti gugusan di langit. Ia tersenyum yang entah mengapa membuat dadaku sesak. Entah sejak kapan, tarikan senyumnya membuatku merasa ingin menangis. "Akan ada waktunya kita pulang, kan? Akan ada waktunya kita saling jauh. Tapi kamu percaya, nggak? Jiwa manusia nggak akan hilang kecuali dia dilupakan. Jadi ... kalau aku harus pulang duluan, jangan lupain aku, ya." "Cahayaku mungkin akan hilang kayak kunang-kunang, tapi jiwaku nggak, kamu nggak perlu takut. Aku ada di dekatmu, dekat Bunda, dan Cila. Aku ada, Del, kayak bintang, walau sering kali nggak kelihatan. "Kita ketemu di kehidupan lain sebagai teman lagi, ya? Soalnya aku senang temenan sama kamu. Aku akan cari Nia nanti. Dia nggak kuat kalau harus berjalan sendirian, kan?"