Story cover for Late Latte by telorasin_
Late Latte
  • WpView
    Reads 419
  • WpVote
    Votes 53
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 419
  • WpVote
    Votes 53
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Dec 15, 2018
Cinta. Satu kata indah yang tak selalu mengundang kebahagiaan.

Sekeras apapun aku mempertahankan kata cinta dalam hati, sekuat apapun aku menahan angin yang menggoyahkan genggaman kami, tapi saat itulah ia pergi.

People come and go.

Bagiku itulah hidup. Kejam. Aku belajar dari pengalaman keluargaku yang retak dan tak menyisakan kata cinta. Hal itu dimulai karena adanya pertemuan dan cinta yang menyatukan mereka.

Hal itu berimbas padaku yang seolah tak tahu apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku hanya takut jika kisahku dengannya berujung dengan perpisahan. Hanya itu.

Tapi seseorang menyadarkanku. Ia menguatkanku di saat mama dan papa terus saja membuat air mataku mengalir. Ia menjadi penopangku saat lemah dan tak tahu harus bagaimana menghadapi kondisi keluarga yang semakin lama semakin memburuk.

Mungkin, itulah sebabnya rasa cinta mulai mewarnai hatiku. Ya, kehadirannya membuat hatiku senang tak terhingga.

Walaupun, aku dan dia berbeda kepercayaan.
All Rights Reserved
Sign up to add Late Latte to your library and receive updates
or
#63coffe
Content Guidelines
You may also like
[SB I] Terperangkap Dalam Tanya [COMPLETED] by Baits_
36 parts Complete
[SUDAH TAMAT] Pernah dengar kata menunggu?. Tentu pernah bukan?. Namun banyak orang yang terkadang sangat lemah dan sering mengeluh saat menunggu. Bagaimana jika ku katakan menunggu itu indah? Mengapa? Karena kupikir dengan menunggu akan selalu ada rasa terselip, yaitu rindu. Mengapa aku menyukainya? Jawabannya adalah karena dengan rindu, pertemuan dengan seseorang yang ditunggu akan terasa lebih indah bahkan hanya dengan satu tatapan. Aku tahu, kata orang tatapan adalah panah terdahsyat syetan bagi orang yang tidak diperbolehkan untuk menatapnya. Namun apalah dayaku yang hanya seorang gadis faqir ilmu dan faqir amaliyah ilmu. Aku tahu yang dilanggar namun terkadang aku tetap saja melanggar. Aku tahu yang diperintah namun terkadang tetap saja menyanggah. Malam terlalu pekat hari ini, bahkan hingga satupun bintang tak ada yang terlihat. Sepertinya ia tahu akan rinduku. Tapi ku harap rinduku biarlah jadi rahasia hatiku dan Allah, agar tak perlu ada hati lain yang tersakiti oleh rindu ini. Masih tentang dialog yang sama yang ku katakan pada Allah. Tentang do'a untuk orang tua, untuk keluarga, untuk seluruh muslim dan muslimat, untuk mukminin dan mukminat, dan untuk satu orang yang terselip. Orang yang pernah, bahkan masih mengisi hatiku sampai saat ini. Aku tak tahu bagaimana wajahnya sekarang, tapi wajah kecilnya saat itu masih terpotret dengan jelas dalam memori ingatanku. Entahlah bagaimana aku bisa mencintainya, padahal jika menurut logika aku hanya terlalu serius menanggapi omongan anak itu. Nadhira Nur Azmi ,,, Ig ; @baitsnf Yt ; @Baits_
You may also like
Slide 1 of 8
Cinta dan Takdir Rania [End] cover
Aku Kamu Dan Dia cover
KHODIJAH (SELESAI) cover
[SB I] Terperangkap Dalam Tanya [COMPLETED] cover
JODOH PILIHAN ABI (revisi Tulis Ulang)  cover
MENJAGAMU LEWAT DOA cover
HADIAH DARI LANGIT [END] cover
Traces Of Marriage(END) cover

Cinta dan Takdir Rania [End]

56 parts Complete

❝Keputusan berat yang harus aku ambil, demi menjagaku juga menjagamu adalah menjauhimu. Bukan karena benci, tapi karena aku mencintaimu. Semata agar kau dan aku tidak terjerumus dalam syahwat yang hina.❞ Begitulah kutipan tulisan yang aku tulis dan kutujukan untuk seseorang, cinta pertamaku. Assalamu'alaikum ... aku Rania Andinadya. Jika kamu bertanya kisah ini mengisahkan tentang apa ... ini tentang perjalananku dalam menemukan hingga harus belajar mengikhlaskan cinta pertamaku. Aku, begitu mencintai dia. Namun anehnya, aku sama sekali tidak pernah berani mengungkapkan perasaanku padanya. Sampai suatu masa, ketika cintaku mulai terbalaskan, hidayah-Nya perlahan-lahan mengetuk pintu hatiku. Aku pun menyadari, aku dan dia tidak seharusnya sering berinteraksi, demi menghindari syahwat yang hina. Meski telah berhijrah, cintaku kepadanya masih sama. Dalam diam, aku tetap mencintai dan mendo'akan kebaikan untuknya. Tapi, siapa sangka takdir malah berkata lain. Setelah menjauhinya sebab cinta, ia telah menemukan pujaan hatinya. Lantas aku berusaha mengikhlaskan, meskipun ikhlas adalah suatu hal yang teramat pelik. Dan satu pertanyaan terus mengusik pikiranku ... mampukah aku mengikhlaskannya?