Setelah sekian lama aku tidak muncul di dalam media ini,sekian lama itu juga aku tidak pernah memikirkan hal hal tentang dia. Dia,dia adalah traveller yang datang ,singgah dan berkelana sepuasnya lalu pergi meninggalkan jejak dan lari jauh entah kemana.Biasanya orang orang alay menyebutnya "sang mantan". Heran rasanya,tumpukan lembaran kertas putih bergaris hitam dan sebuah pena bisa menemani sepinya hati dan hari ku.Bagaikan wadah kecil yang selalu siap sedia menerima dan menampung setiap tetesan tinta sang pena lalu mengukir seni diatas putihnya kertas untuk mewakili perasaan ku. Seketika itu, hampa dan sepi datang. Aku mulai sadar,aku merindukan masa itu,masa di mana aku masih berseragam dan masih di ikat dengan yang namanya aturan,masa di mana cinta pandangan pertama adalah bunga terindah di masanya,masa di mana kawan dan lawan sama saja ,semua membuatku tersenyum sama seperti cerita "Dilan". Aku selalu bertanya di tengah hampanya memori rasa ini,haruskah bertemu namun pergi dan berpisah lagi? Aku adalah pria yang sulit membuka hati dengan sembarang orang,tapi dia berhasil menaklukkan ku,kalau kata mereka,itu namanya "Cinta Pertama". Aku ingin fokus belajar dulu kemudian fokus ke percintaan. Tapi prinsip ku itu mulai goyah ketika seorang sahabat ku mulai menyatakan kalau dia juga suka kepada gadis itu.Tapi aku hanya bisa tersenyum dan mulai gelisah didalam hati,ditambah lagi sikap gadis itu dengan ku sama dengan sikap gadis itu ke sahabat ku. Ini adalah langkah awal di hari ini.All Rights Reserved
1 part