Story cover for Side Effect: The Dilemma (END) by ekspedisieuforia_
Side Effect: The Dilemma (END)
  • WpView
    Reads 332,953
  • WpVote
    Votes 13,402
  • WpPart
    Parts 39
  • WpView
    Reads 332,953
  • WpVote
    Votes 13,402
  • WpPart
    Parts 39
Complete, First published Dec 16, 2018
Pria itu menatapnya dengan tenang, "kamu ingat perjanjian terakhir kita?"
Hanami mengerutkan keningnya, "perjanjian? Kontrak kerja?" dia bertanya heran.

Rian berdecak pelan, dia kemudian membuang puntung rokoknya. "Ini sudah lebih dari lima tahun, Hanami." Katanya, "kita sama-sama belum menemukan seseorang, bukankah sesuai kesepakatan, kalo kita harus kembali?"

Kini giliran Hanami yang berdecak, tidak menyangka kalau Rian masih mengingat kesepakatan konyol yang mereka buat beberapa tahun yang lalu. "Kesepakatan tidak tertulis yang dilakukan dua bocah, itu gak ada artinya, Pak Adrian," ucapnya, setengah mendengus.
"Kamu percaya takdir?" tanyanya, menatap lurus ke arah depan.

Yang bisa dilakukan Hanami hanya menghela napas, dia enggan membahas ini. Kesepakatan itu sudah ia lupakan sejak lama, kenapa pria ini tiba-tiba membahasnya.
"Menikah sama saya, Hanami."
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Side Effect: The Dilemma (END) to your library and receive updates
or
#214sweet
Content Guidelines
You may also like
TENTANG SEPASANG by kakelss
35 parts Complete
(SELESAI) "Lo itu rumah gue, mau gimanapun keadaannya, gue akan kembali ke lo dan seperti janji yang kita buat, jangan sampai ada kata putus diantara kita." Tadinya gue berpikir begitu, tentang hubungan gue dan Mirah, tapi sepertinya nggak akan semudah itu untuk kembali padanya dan menjadikannya sebuah rumah bagi gue. - Juna "Pulanglah ke gue setiap kali lo merasa dunia luar terlalu kejam ke lo. Gue berharap tujuh tahun yang kita lewati bisa jadi pondasi untuk hubungan kita selanjutnya." Nyatanya lo yang kejam ke gue dan gue nggak tau sanggup jadi rumah lo lagi atau nggak. - Mirah "Bagi gue mencintai lo dari jauh sudah lebih dari cukup, bagaimanapun itu juga cinta tetap cinta, kan?" awalnya gue pikir begitu, gue ikhlas dan rela menatap lo dari jauh, nyatanya setelah bertemu dengan lo dari dekat dan mengenal lo lebih jauh, sekedar melihat dari jauh nggak cukup untuk gue. - Diran "Gue nggak pernah percaya soal cinta pada pandangan pertama, karena gue pernah bertahan bertahun-tahun dengan seseorang, nyatanya dia pergi juga dari gue bahkan setelah gue memberikan segalanya untuknya. Nggak ada jaminan apapun dalam membangun sebuah hubungan." tapi setelah bertemu dengan dia, gue malah jatuh cinta pada pandangan pertama. - Iris "Lo itu menyebalkan, baru kali ini gue ketemu manusia yang gengsinya kebangetan kayak lo, keras kepala dan pengin menang sendiri, namun anehnya gue nggak membenci lo, gue malah jatuh cinta dan ingin menjaga lo seterusnya." harusnya gue bilang begitu langsung ke lo, nyatanya kalimat barusan hanya bisa gue ucapkan di dalam hati. - Nares "Tugas seorang adik adalah mendukung setiap keputusan yang dibuat oleh kakaknya, maka gue pun akan mendukung apapun yang lo inginkan, termasuk jika lo ingin bersamanya, karena gue adik lo." seandainya perasaan gue seikhlas dan selegowo itu untuk menerima keadaan serta kenyataan yang dibuat Tuhan untuk kita, gue nggak akan menangis di tengah hujan salju seperti ini. - Aruna
You may also like
Slide 1 of 10
My Daisy ✔ cover
COMEBACK MANTAN [TAMAT] cover
Forbidden Allure cover
NAIK PELAMINAN [TAMAT LENGKAP] cover
Ada Apa Dengan Rangga ? cover
 If Soulmate Doesn't Go Anywhere  cover
TENTANG SEPASANG cover
Di Balik Kacamata [END] cover
ONLY YOU cover
365 Day's to Fall in Love cover

My Daisy ✔

46 parts Complete

Cella masih ingat apa yang Darel katakan hari itu. Ingatannya tidak seburuk itu untuk mengulangi kalimat panjang yang cowok itu ucapkan. Bahkan hingga kini setelah mereka putus pun dia masih sangat mengingat setiap kata dengan jelas dan enggan melupakan kalimat manis yang dilontarkan Darel. " Gracella Fawnia Baylor, mulai hari ini, jam ini, detik ini, lo jadi pacar sekaligus belahan jiwa gue sampe maut misahin kita. Gue janji bakal bikin lo bahagia terus sampe tua nanti dan... gue bakal setia terus sama lo. Gue ga nerima penolakan. " Kala itu sinar matahari sore terlihat memukau pada wajah tampan Darel. Tak ada kesempurnaan lain selain sore itu. Tak ada rasa bahagia selain saat itu. Bahkan Cella, gadis yang paling tidak mau berpikir rumit tentang cinta terpikat oleh pemandangan itu dan dalam hati menyetujui 'paksaan' Darel. Tapi sekarang... Kalau Cella bisa mengulang waktu mungkin ia akan memilih menolak dengan tegas bahkan menjauhi cowok itu. Kalau ia bisa memutar waktu ia ingin tak pernah bertemu dengan Darel. Sayangnya semuanys sudah terlambat. Tak ada yang bisa diubah selain menjalani semua seperti sebelumnya. Cella memutuskan untuk pergi bukan karena ia kalah, tapi ia sudah tidak memiliki kepercayaan diri lagi untuk tetap bersama Darel. Darel terlalu jauh darinya. Namun, mungkinkah ini takdir jika ia bertemu dengannya lagi tujuh tahun kemudian setelah ia kembali? Start : 14.12.20 Finish : 14.12.21