Anak jalanan itu. Mereka adalah korban penculikan beberapa tahun silam.
Tinggal di sebuah kota besar mungkin menjadi impian banyak orang, tapi tidak bagi anak-anak jalanan yang hidupnya terombang-ambing di tengah kejamnya perkotaan.
Bukan tanpa alasan mereka menjadi anak jalanan. Anak-anak itu hadir karena direbut paksa dari belaian orang tua mereka, dijauhkan dari rumah kelahirannya, dijauhkan dari orang-orang tersayang dan mereka dilenyapkan dari pandangan kedua orang tuanya.
Mereka disiksa, dipaksa, kelaparan, ketakutan, juga kecemasan setiap kali mereka pulang tanpa membawa uang. Pukulan demi pukulan sudah menjadi hal biasa, namun semua itu membuat jiwa mereka lelah, lelah tersakiti, lelah untuk menangis, lelah merindukan kasih sayang orang tua. Mereka rindu. Mereka ingin pulang.
"Ibuu...aku ingin pulang"
Hanya tangisan yang bisa mereka luapkan, mereka takut untuk marah, mereka takut untuk berteriak, mereka hanya ingin pulang, pulang ke rumah dimana dulu mereka pernah mengecap hangatnya kasih sayang.
Seandainya penculikan itu tidak pernah terjadi, mungkin anak-anak jalanan itu hidup bahagia bersama keluarganya, bersekolah dan bermain, adalah hal yang paling mereka dambakan.
-CERITA ANAK JALANAN-
Desember 2018.
"Berawal dari Januari itu, kini aku kehilanganmu"
_Hujan Nandira
Seorang perempuan namanya Hujan Nandira, tengah mencari sosok seseorang. Yang dulu pernah membuatnya mengenal kebahagiaan.
Namun perkenalan kebahagiaan yang dulu pernah ia rangkai, seketika ada sebuah perpisahan yang mengharuskan dirinya pergi.
Saat dirinya kembali, segalanya telah berbeda.
Afero bukanlah parasitisme dalam konflik cinta Hujan, namun Afero sebuah nama yang tak kan pernah dilupakan oleh Hujan.
Bagaimana pertemuan mereka dan lika-liku cintanya?
Yuk mampir sini, ikutin kisahnya terus😇
Aku saranin sebelum baca nih cerita, baca Hujan Januari dulu ya yang pertama😍