Aku menemuinya di sebuah kafe yang berada di dekat sekolahku. Warna krem pada dinding yang menyatu dengan berbagai furniture berwarna cokelat di kafe itu menambah suasana tenang. Aroma cokelat panas yang mengambang di udara menambah kesan ketenangan dalam hati. Tenang. Rasa yang harus dimiliki olehku saat ini yang sedang menunggu jawaban dari dia. "Maaf. Saya hanya menganggapmu sebagai seorang teman. Tidak lebih". Beberapa patah kata yang dia keluarkan dapat menghancurkan semua kenangan indah yang telah aku ciptakan bersamanya. Berakhir sudah pengaharapanku selama ini. Sejak saat itu hubungan kita tak lagi dekat seperti dulu. Namaku Qanita Syifa. Aku sedang menjalani tahun ketiga di bangku sekolah menengah atas. Surya Cahya, teman dekatku sejak MOS. Aku memiliki perasaan lebih dari sekedar teman kepadanya. Dan inilah kisahku.