Assalamualaikum warohmatulloh wabarakatuh
Sebelumnya, cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak bermaksud menyinggung pihak pembaca. Cerita ini hanya curahan hati dan pikiran dari penulis.
"cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)
~~~
"BANG MAKSUD LU APAAN!!" Zubaid menarik kerah baju kakaknya
"APASIH," Zein tak membalas perbuatan adiknya itu.
"GUA DULU NGERELAIN PERNIKAHAN GUA DEMI LU, DAN LU SEKARANG NYAKITIN ZAHRA!!"
~~~~~
"Ya Allah, Ya Tuhanku yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kuserahkan semua kepada-Mu. Aku mencintainya, tapi aku lebih mencintai-Mu Ya Rabb. Kuatkanlah hati ini menghadapinya."
Kucurahkan semua yang kupendam selama ini di sepertiga malam. Air mata ini tak bisa dibendung, mengalir terus bagai air terjun yang tak bisa berhenti.
~~~~~
Ya Allah
jangan biarkan ia hadir dalam mimpiku
Jika ia takkan hadir dalam nyataku
Jangan sampai aku sibuk menunggunya
Sedang ia berjuang bukan untukku
~~~
"Memang benar ya, Lauhul Mahfudz takkan pernah salah," bisikku di telinganya yang diselingi dengan senyumannya yang indah itu.
"Maafkan aku ya," ia mencium keningku.
~~~~~
Selamat membaca teman-teman, tapi utamakan membaca Al-Qur'an yaa
♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/
mereka bilang dia berbeda, tapi bagi kita dia spesial yang harus selalu kita jaga.
jangan biarkan tangisan merenggut senyumnya, senyum yang selalu bisa membuat kita ikut merasakan kebahagiaan nya.
tawanya yang terdengar merdu yang selalu kita nantikan.
mereka semua sama, tidak ada yang berbeda, mereka semua ada kebanggaan kita sampai kapanpun.
terimakasih sudah menjadi 7 pangeran nya papa mama, yang selalu saling merangkul tanpa ada yang terpisah.