Gadis itu duduk, menatap sendu dirinya di hadapan cermin, apakah dia harus bahagia karena laki-laki yang selama ini dia tunggu akhirnya menyatakan kata itu pada dirinya? Padahal dia sudah mengubur dalam perasaan yang dulunya bertepuk sebelah tangan itu? Ataukah dia harus menolak laki-laki itu dan mencoba membangun cinta yang baru dengan orang lain? Matanya berair,"kenapa hidupku penuh dengan tanda tanya? Mengapa semuanya datang terlambat? Bagaimana akan kuhadapi semua ini? Siapa yang akan ku pilih? Apa yang harus ku prioritaskan? Kapan aku akan menyelesaikan masalah yang tertumpuk ini dan menyadari apa yang harusnya ku lakukan?" Ia tak sanggu menahannya lagi....... Dia memohon,"Tuhan tolonglah aku, dunia sangatlah kejam."