Antara Venus dan Mars
  • Membaca 1,737
  • Suara 232
  • Bagian 20
  • Membaca 1,737
  • Suara 232
  • Bagian 20
Sedang dalam proses, Awal publikasi Des 21, 2018
Berawal dari kesamaan prinsip membuat kedua orang ini bertemu, membuat insan yang awalnya tidak saling kenal berakhir nyaman. 

Membuat babak baru dalam suatu kisah, sehingga tanpa sadar keduanya berubah!

Semua yang awal nya baik baik saja, berjalan mulus sesuai ekspektasi. 

Namun siapa sangka moment indah itu berubah menjadi moment kehancuran dalam sekejap waktu.

Datangnya orang dari masa lalu yang merencanakan kehancuran, ia tidak terima posisi nya di gantikan. 

Di saat itu juga pemuda ini merasakan titik terendah di dalam hidupnya.
Ia kehilangan gadisnya, yang terbawa dalam permainan si pembawa kehancuran. 

Hancur sudah pertahanan nya, semua yang ia bangun dengan susah payah lenyap begitu saja.

Semua berharap agar gadis itu kembali.

Apakah sang gadis rela melihat pemudanya hancur?  
Atau malah sebaliknya?
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Antara Venus dan Mars ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
or
#226venus
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Kilian [END] cover
Argavanil cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Antagonis Secret Wife (transmigration) cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
ERLAN PANDU WINATA cover
AV cover
 ARGALA cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover

MAHESA

48 Bagian Sedang dalam proses

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan