Merangkum Mei Dalam Pelukan
  • Reads 171
  • Votes 16
  • Parts 5
  • Reads 171
  • Votes 16
  • Parts 5
Ongoing, First published Dec 22, 2018
Ini adalah sebuah kumpulan puisi tentang curahan hatiku saat aku dan Mei(bukan nama sebenarnya) yang berlakon mengikuti skenario kehidupan tentang rasa,persahabatan,komitmen, kehancuran sampai berujung pada perpisahan.

Aku membuat kumpulan ini bukan hanya sekedar untuk eksis semata, aku ingin kumpulan ini bisa kubaca sambil kurenungkan untuk segala kisah yang panjang dan rumit selama aku mengenalnya.

Namun  aku tetap berharap kalian akan menganggapnya tak sesederhana itu.
Aku mengenal Mei sebagai wujud dari seseorang berwajah ceria yang menopengi kesedihannya yang sulit meredah walau Tuhan pada akhirnya menunjukkan padaku perihal siap dia yang belum kuketahui, itu adalah sesuatu yang buruk dan juga sesuatu yang baik. Anggap saja nama Mei adalah sebuah panggilan kesayangan. Kunamai dia seperti itu karena dia terlahir di bulan itu tak peduli meski banyak Mei yang terlahir di dunia. Ya dia memang seseorang yang akan selalu membekas di hati....selalu. Mungkin selamanya atau sampai semesta berkehendak agar aku melupakannya
All Rights Reserved
Sign up to add Merangkum Mei Dalam Pelukan to your library and receive updates
or
#70mei
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
JODOH PAK LURAH  (SELESAI & PINDAH DREAME/INNOVEL) cover
[Karyakarsa] The Queen Consort cover
DIKSI SANSEKERTA cover
The Queen Sheyna (END) cover
Rembulan Yang Sirna cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Puisi Untuk Sahabat [ Slow Update] cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

32 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025