Destiny Of Life
  • Reads 595
  • Votes 77
  • Parts 5
  • Reads 595
  • Votes 77
  • Parts 5
Ongoing, First published Dec 24, 2018
yang namanya hidup pasti mempunyai takdir hanya saja kita tidak tahu apa takdir itu, apa keputusan yang di siapkan Tuhan untuk hidup kita, Baik atau buruk takdir itu Terima saja. 

Park Shin Hye gadis yang mempunyai orang tua orang terpandang, mereka mempunyai Saham dimana mana karena saking sibuknya mereka Shin Hye terasa di terlantarkan maka dari itu dia melarikan diri Pergi Ke Korea ke rumah lamanya, Shin Hye bekerja di sebuah Cafe dan dari situ dia bertemu dengan sahabat lamanya, Byun Baekhyun. 

Karena cafe yang ditempati Shin Hye masih membutuhkan karyawan baru, dan disitu Shin Hye bertemu dengan Cintanya. hanya saja takdir berkata lain seterusnya.
All Rights Reserved
Sign up to add Destiny Of Life to your library and receive updates
or
#265seoul
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
The Best Of Miracle cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.