Selama sepuluh tahun lamanya, satu-satunya pusat hidupku hanya berkiblat pada satu nama, Chandra Abimanyu. Aku bahkan tidak sadar bahwa waktu benar-benar berlalu begitu cepat. Chandra Abimanyu adalah cinta pertama dan satu-satu lelaki dalam hidupku setelah ayah meninggal ketika usiaku baru menginjak sewindu. Dia yang mengajarkanku arti kehidupan, mengajakku mengitari dunia yang ternyata tidak seburuk yang kukira, alih-alih mendapati hal itu dari seorang ibu yang sibuk bekerja. Kami bertemu sapa pertama kali ketika sekolah menengah pertama, dia adalah satu-satunya kakak tingkat favorit seluruh siswa, dia ramah dan periang, mudah dicintai dan pandai bergaul. Entah bagaimana kami bisa dekat, aku siswi pemurung dan tidak begitu menarik, tapi hal yang berbanding itu membuat kami sama-sama mengerti bahwa perbedaan tidak seburuk yang kami kira. Aku dan dia menjalin kasih sekitar sepuluh tahun lamanya, suatu hal yang mustahil untuk ukuran cinta monyet semasa sekolah menengah pertama, tapi kami melakukannya, kami mampu mencapai titik itu. Chandra Abimanyu tidak pernah mencoba main-main denganku, segala tingkahnya penuh kasih sayang serta lembut. Hampir tidak ada pertengkaran yang berarti selama sepuluh tahun ini. Kami menekan dalam perasaan masing-masing demi tidak terciptanya pertengkaran lebih lanjut, lebih memilih menyembunyikan gelisah pun kesal dengan senyuman ketimbang beradu argumen seperti hal nya pro. Namun aku baru menyadari sekarang, bahwa hubungan yang terlihat baik-baik saja ternyata adalah kehancuran yang sebenarnya. Chandra Abimanyu adalah segalanya bagiku. Itu dulu, sebelum hari ini dia benar-benar membuatku hancur hingga berkeping-keping. ㅡ "I lost you, but I found me." HUNJOYCHAN AREA!!.