Kehidupan Meera benar-benar hancur ketika resmi menerima surat pernyataan dari sang kepala sekolah. Dia yang jauh dari keluarganya tidak ingin memberitahukan hal ini sebab tidak ingin mengkhawatirkan mereka. Untuk memenuhi kehidupannya, ia rela menjadi pelayan di suatu cafe. Surat pernyataan itu bukan semata-mata kesalahan Meera. Sebuah komplotan telah menyebabkan Meera mengalami keterpurukan dengan membawa Meera pada sebuah gedung tua. Untuk itu, ia akan tetap mencari siapa saja yang terlibat dalam kasus penculikan tersebut. Dukung terus update cerita ini dengan menambahkan vote, dan komentar :). Dengan begitu kalian memberi dukungan dan semangat untuk penulis terus update kelanjutannya :)