Beautiful Nightmare • MYG ✔️
  • Reads 63,927
  • Votes 7,485
  • Parts 16
  • Reads 63,927
  • Votes 7,485
  • Parts 16
Complete, First published Dec 26, 2018
Semilir angin menyapu lembutnya pipi gadis cantik itu. Wajahnya menggugah semangat dan bahagia siapapun yang melihatnya.

Matanya selalu teduh namun memancarkan cahaya bak intan berlian. Membuat yang sekarat dan hampir matipun hidup kembali jika menatapnya.

Menatap mata itu dalam bentuk apapun. Memandang wajah itu dengan cara apapun. Yang penting bisa melihatnya.

Jika tubuh tak berdaya lagi. Setengah dari jiwa sudah mati, maka biarlah arwah ini yang bergentayangan dalam mimpinya. Agar bisa seberuntung orang lain yang melihatnya dalam dunia nyata.

Tuhan, kuharap doaku dikabulkan.

- Min Yoongi
All Rights Reserved
Sign up to add Beautiful Nightmare • MYG ✔️ to your library and receive updates
or
#461sugabts
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
After Graduation cover
 I'm Bad Girl ✔︎ | Choi Beomgyu cover
[psh] Another Wish  cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Fiction -sungjake✔ cover
TRUE LOVE & KNIGHT  ||  HEERINA cover
my husband is possessive cover
Sang Cahaya | Aralynn cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.