23 Bagian Lengkap Bukankah bertemu kembali denganmu saja sudah merupakan takdir?
Ah ya, kita memang ditakdirkan seperti ini. Saling mencintai tetapi juga saling menyakiti. Katakan padaku, apa kamu masih mencitaiku?
Aku dan kamu itu bagaikan kertas dengan pena, aku lemah sedangkan kau kuat, aku rapuh dan kau teguh, kita berbeda dan akan selalu menjadi seperti itu. Mungkin aku tampak tidak membutuhkanmu, tapi percayalah, orang yang pertama tercipta untukku adalah kamu.
(Natanael)
Mencintaimu adalah kesalahan yang selalu kuperbuat dari dulu. Tapi dusta jika aku berkata bahwa hati ini tidak pernah memilihmu.
Hanya, mencintai tidaklah semudah saat diucapkan. Apa gunanya mencintai jika hanya menimbulkan masalah? Apa gunanya mencintai jika harus merenggang hubungan yang lain?
(Aradelia)
Untuk apa memberikan cinta jika hanya untuk disakiti?
Dusta dengan kata akan selalu bersamamu. Dusta dengan kata tidak akan meninggalkanmu. Dusta dengan kata akan selalu menyayangimu. Jangan memberikan cinta jika kamu tidak bisa menjaganya.
(Rarendra)
--
Ini cerita tentang kisah kehidupan antara Natanael, Aradelia dan Rarendra. Bagaimana hidup bisa menjadi semanis madu atau pun sepahit obat. Bukan hanya kisah cinta mereka saja yang seperti benang kusut, tapi juga tentang masalah keluarga mereka yang saling berkaitan.
Natanael, keluarga yang baik-baik saja tapi terkena imbas oleh saudara Aradelia.
Aradelia, korban dari kejahatan keluarga besarnya yang melakukan itu demi sebuah harta warisan. Ia memiliki kakak perempuan pecinta dunia malam dan selalu bertengkar dengan ibunya.
Rarendra, ayah pemabuk, ibu tukang judi, adik autis. Hal apa lagi yang harus ia rasakan lebih dari ini?
Sumber cover: Google