Bagi Azura cinta itu sesuatu yang harus di genggam. Tak masalah baginya jika harus dipermalukan, dicaci, atupun dimaki. Itu sudah menjadi makanan sehari harinya. Tapi, ia juga manusia, memiliki perasaan dan hati. Ada saatnya ia berada di titik terendah di mana lelah itu datang, sakit itu terasa, dan hancur seketika. Mimpinya hanya satu memiliki dan enggan kehilangan.