"28 tahun belum menikah? Bagaimana perasaanmu?" Kisah ini tentang Airin, yang mulai kebal dengan pertanyaan, "kapan nikah? ". Hampir 10 tahun, ruang pendengarannya merekam pertanyaan yang sama. Kalau Airin boleh jujur pertanyaan itu datang lebih sering dari dalam hatinya sendiri dibanding dari orang lain. "Insya'allah secepatnya, doakan", copy jawaban Airin setiap kali pertanyaan itu muncul. Selain karena tidak punya jawaban yang pasti, ia jadikan jawaban ini sebagai senjata sekaligus doa penguat hatinya yang berkeping setiap kali mendengar pertanyaan tetangga bahkan kekuarga yang terkadang justru terkesan menyudutkan. "Mereka hanya ingin melihatku seperti yang lain, mereka hanya ingin mengeluarkanku dari kesendirian yang sepi, mereka hanya ingin melihatku bahagia", kalimat ini menjadi jargon Airin saat desas desus dirinya yang tak kunjung menikah menjadi perbincangan hangat para tetangga perhatian. Sebenarnya perasaan Airin sendiri bagaimana? Apakah dia merasa berbeda dari yang lain? Apakah dia merasa sepi? Apakah dia tidak bahagia? Kenapa dia belum menikah di 28 tahunnya? Apakah dia tidak pernah jatuh cinta? Apakah dia tidak pernah dicintai? Apakah dia pernah di khitbah? Temukan jawabannya di cerita iniπ 29/12/18All Rights Reserved
1 part