"Makasih kak udah bantuin gue tadi" ucap Pela dengan menundukan kepalanya dengan malu,,,
"Iya, kan emang seharusnya gue bantu.... orang yang kesusahan" ucapku kepada Pela sambil memasang senyum cool ku,,
"Eh tangan Lo luka tu,,berdarah lagi,,
Kita ke uks yuk, sembuhin luka Lo itu" ucapku pada Pela
Karena kalau nggak di bersihin ntar infeksi
"Nggak kak gak usah, ini cuma luka kecil kok"ucap Pela dengan senyum kecilnya,, yang bisa ku baca dari senyumnya adalah dia kesakitan ya meskipun disembunyiin Pela rasa sakitnya itu
"Luka kecil apa??itu kan berdarah nanti infeksi,,ayo cepat kita ke uks" kataku sambil meraih tangan Pela dan langsung menggandengnya
.....
Yuk baca ceritanya
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan