Adina tidak pernah meminta untuk dikenal banyak orang, jika akhirnya ia hanya akan mendapat penghakiman dan ucapan jahat, apalagi karena sesuatu yang tidak pernah bisa ia ubah. Maunya sederhana, ia hanya ingin penerimaan orang-orang. Adina tidak sendirian, entah skenario lucu apa yang sedang diatur Tuhan, ia dipertemukan dengan seseorang yang bertujuan sama, yaitu menginginkan penerimaan. Bedanya ia hanya ingin penerimaan dari seorang saja. Ia yakin, jika setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan, yang membedakan hanyalah seberapa keras usaha yang dilakukan.