Ini bukan tentang aku, dia dan cinta. Tapi ini tentang kami, masa depan, dan sebuah implementasi rasa.
Kata orang, jika memiliki sahabat yang memiliki gender berbeda akan terjebak pada sebuah kilasan perasaan yang disebut, cinta(?).
Aku tidak peduli kata orang. Tapi aku peduli mereka. Yang bersamaku, menggandeng tanganku, membawanya berlari, tertawa, menangis, dan menghargai apa itu sebuah pilihan dan perpisahan.
Karena bukankah kita bertemu untuk berpisah.
Teruntuk yang disana, akan aku coba abadikan kalian lewat aksara sederhana, ulangan dari segala bentuk kisah awal kita bermula.
Hingga, untuk memilih berpisah karena sebuah pilihan.
Ada apa Antara kami, masa depan dan implementasi rasa(?)
Siapa yang bisa menebak apa yang akan terjadi besok? siapa yang bisa menjamin di Pergunungan tak ada tanjakan? siapa yang menyangka perubahan seseorang, wahai sahabat ini bukan masalah siapa yang berubah, tapi masalah apa yang membuat seseorang berubah, bukan karena tak perduli akan hal sekitar, namun ini petunjuk bahwa tak ada yang mustahil tak ada yang tidak mungkin terjadi kedepannya dan tak kan ada orang yang bisa melupakan masa lalu, dan tak kan ada yang tidak akan menghadapi pilihan, Hidup itu Pilihan, dan aku memilih Dia, maka dari itu Ku Tinggalkan dia karena Dia.