Ini bukan tentang aku, dia dan cinta. Tapi ini tentang kami, masa depan, dan sebuah implementasi rasa.
Kata orang, jika memiliki sahabat yang memiliki gender berbeda akan terjebak pada sebuah kilasan perasaan yang disebut, cinta(?).
Aku tidak peduli kata orang. Tapi aku peduli mereka. Yang bersamaku, menggandeng tanganku, membawanya berlari, tertawa, menangis, dan menghargai apa itu sebuah pilihan dan perpisahan.
Karena bukankah kita bertemu untuk berpisah.
Teruntuk yang disana, akan aku coba abadikan kalian lewat aksara sederhana, ulangan dari segala bentuk kisah awal kita bermula.
Hingga, untuk memilih berpisah karena sebuah pilihan.
Ada apa Antara kami, masa depan dan implementasi rasa(?)
-jangan lupa follow sebelum membaca-
Aster tidak menyangka bahwa pacar yang dulu hanya memanfaatkannya, kini berubah obsesif padanya.
Jika resikonya akan seperti ini, dia tidak akan berpikiran untuk membuat orang stres ini suka padanya!
Dia mendapat kesempatan untuk kembali menjalani hidup, namun dia terjebak dalam orang yang sama. Bukankah itu sia-sia?
Cus, baca prolog dulu, siapa tau sukaa~
β οΈCerita jangan di tiru, harap bijak dalam membaca!β οΈ
16+