Setiap orang jatuh cinta dengan caranya sendiri, begitu kata Anin. Anin, seorang pelajar yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA dengan kehidupannya yang normal seperti remaja lainnya. Belajar sebagaimana kewajibannya, bersosialisasi dengan teman, dan... merasakan apa itu cinta sebagaimana haknya sebagai seorang remaja.
Cinta yang ia miliki membuat kehidupannya yang tadinya terasa normal mendadak menjadi tak seperti biasanya. Hati yang tiba-tiba berdebar, muncul perasaan senang, hingga salah tingkah saat melihat maupun bertemu dengan pujaannya. Walaupun hanya sekadar melihat dan memperhatikan pujaannya dari kejauhan. Perasaannya kian semakin menjadi meskipun rasa itu ia simpan rapat-rapat dalam diam.
Keandra adalah orangnya. Keandra adalah pujaan hati seorang Anin. Keandra adalah seseorang yang ada di dalam hati gadis remaja itu, yang disimpan baik-baik dalam hatinya. Namun perasaan Anin menjadi tak karuan ketika mendengar suatu hal, entah itu hanya pernyataan semata atau memang suatu kenyataan yang tak bisa dielak. Hanya Nissa, sahabat baik Anin, yang dapat dipercaya sebagai tempat ternyaman bagi dirinya untuk menceritakan segala sesuatu yang selama ini tertahan di dalam hatinya. Segala sesuatu yang jika semakin lama ia pendam sendiri, maka hanya sesak yang ia rasakan.
Hingga dia sadar akan satu hal. Jika setiap orang jatuh cinta dengan caranya sendiri, mungkin dengan cara itu jugalah setiap orang tersakiti dengan caranya sendiri. Cintanya yang kecewa mengajarkannya apa itu merelakan, mengikhlaskan, dan melupakan. Cintanya yang kecewa telah mendewasakan diri dan hatinya.
-
Selamat terjun dalam karya hasil goresan tinta seorang gadis yang masih banyak belajar. x
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.