[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Katanya, Cinta pertama anak perempuan adalah Ayahnya. Tapi bagi Adindara tidak pernah ada istilah cinta pertama. Tidak ada kata Ayah dalam kamus hidupnya. Sosok itu hanya sekadar nama tanpa makna. Hadirnya juga tak pernah dianggap ada. "Jika pembunuhan dihalalkan, sudah kupastikan orang pertama yang akan ku bunuh adalah dia, Ayahku." Hingga kemudian kehadiran seseorang yang tak terduga, berhasil membawanya ke suatu dimensi rasa yang berbeda. Akankah Adindara masih tetap teguh pada pendiriannya? Atau malah berakhir di rasa yang sama? Ini kisah Adindara, perempuan yang sedang mencari arti dari hidupnya. ******