REAL STORY Tersirat makna dari warna warna yang kau berikan dan akhirnya menjadi kelabu dengan satu kata yang kau ucapkan. Terdiam sesaat hanya sebuah senyum yang bisa kuberikan , seperti ada jiwa dari hati ini untuk menangis sendu yang berujung perih , tak meneteskan air mata hanya jiwa terasa hampa seketika dan tak ada tanda bahagia. Kuingat sebuah buku yang ku baca, tentang memberi ekspetasi ke orang lain dan kecewa sering menjadi teman. Ya aku merasakan hal itu, aku berteman dengan kecewa hari ini, mungkin bukan hanya sekedar teman melainkan menjadi sahabat karna dia begitu melekat pada hari ini. Kuberpaling pergi tanpa berkata lebar , hanya sebuah ucapan kecil yang bisa ku keluarkan kepada mu "semoga kamu bahagia, terima kasih untuk sebuah rasa". Kamu ingin berbicara lebih tapi ku ayunkan satu jari ku ke depan bibirku "ssssstttttttt" Kuberanjak pergi dari taman itu Sepanjang jalan kuberharap hujan turun untuk mendukungku bersendu dalam tangis yang tak terlihat , tapi terik panas terus menimpa seluruh tubuhku. Mungkin matahari sedang memberikan cahayanya kepada ku agar aku sadar bahwa penghuni langit masih peduli dengan ku, supaya aku tidak terlarut dalam sendu.