SIXTH SENSE (I)
  • Reads 58
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 58
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 03, 2019
Bagaimana rasanya jika kau memiliki perbedaan dengan orang lain? Tentu kau berpikir bahwa setiap orang memang berbeda. Tapi bagaimana jika kau merasa kalau kau tidak normal? Kau memiliki apa yang tidak dimiliki oleh mereka. Apa itu kelebihan yang diberikan Tuhan? Lalu, kenapa kau merasa kelebihan itu sangat mengganggumu? Kau akan menyebutnya kelebihan atau kekurangan? Karena dengan apa yang kau miliki itu sangat membuatmu tidak nyaman. Kelebihan yang sangat mengganggumu. 

"Aku mendengar apa yang kau pikirkan,"
_Rastarani Paramitha Adam_

"Aku tahu ini akan terjadi,"
_Rafabian Prasega Adam_

"Aku bisa melihat keberadaanmu,"
_Resyarani Pramestya Adam_

SIXTH SENSE 1
by
Ucu Irna Marhamah
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add SIXTH SENSE (I) to your library and receive updates
or
#981heart
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
CILEUNCANG (END) cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
INDIGO BOY'S (HIATUS) cover
Jin Nasab (Warisan sang leluhur) cover
Stadiun Berdarah cover
(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA cover

CILEUNCANG (END)

97 parts Complete

Sebuah cerita adaptasi yang pernah dituturkan langsung oleh Juru Kunci terakhir 7 Bangsa Gaib Tatar Sunda, menguak tabir antar dimensi yang kini hanya menjadi mitos belaka. Rangga, yang hanya pemuda biasa; terjebak dalam situasi pelik antara khazanah mitologi dan keyakinan religi yang dianutnya. Niatannya yang hanya sebatas ingin melindungi kekasih hatinya, Silvi, menyeretnya dalam konflik perseteruan yang kompleks antara kubu bangsa gaib Parewangan, Bunian, Wiati, Upari, dan Kamusa, dengan kubu bangsa gaib Ipri, Bancala, Danawa, dan Ririwa. Beberapa tokoh gaib yang ada di dalamnya juga, hingga kini masih mendiami beberapa wilayah yang dianggap sakral di Jawa Barat. Kisah yang dipastikan musykil oleh generasi sekarang ini menyuguhkan konflik bertentangan yang harus dilandasi pondasi religi yang kuat agar dapat berselaras dengan nilai-nilai kearifan samar yang ada pada dimensi mitologi. Terakhir, pencerita berucap, "Selamat datang di gerbang lintas dimensi; semoga keselamatan senantiasa menaungi penjelajahan kalian! Salam Guyub Rahayu Jembar Waluya, Rumingkang di Murbeng Alam..."