Tamparan Keras 12.00 berkumadang dengan hati yang biasa terdengar adzan masih termenung dengan membaca pesan.. Masih engan dalam berdiri iqomah pun berbunyi.. Berlari untuk mengambil air dan mensucikan diri.. Berjalan sambil mengiringi kaki yang tak senada.. Termenung Rakaat sudah kedua..sujud dan ruku pun sudah terlaksana.. Salam dalam penutup dan kini masih masbuk.. Berlari si kecil didalam masjid dengan helaan nafas yang tinggi disertai tangis yang rintih.. Eaaahhh kok sholat sudah selsai..Ya Alloh aku belum sholat..aku terlambat..ya alloh aku bilang apa..dipelukan seorang ibu tertitih merengkek untuk meminta maaf.. Sang ibu pun merayu..tak apa bisa sholat sendiri sekarang kan.. Tapi aq tadi kan masih dikamar mandi perutku sakit..sahut sang anak usia 6 tahun.. Masih merengkek dalam pelukan ibu.. Belum bisa menerima ketika tertingal sholat berjamaah.. Ini Tamparan keras hanya sebatas pesan tak begitu penting, berani meninggalkan panggilan yang begitu genting.. Ketika mereka sibuk membanding - badingkan dalam dan mengejar yang akan hilang.. Takut tertinggal ketika kereta akan berngkat.. Namun tak takut tertinggal ketika Alloh panggil untuk Sholat. Lagi - lagi tamparan keras. . Sekedar kertas yang tergores oleh pena yang tertulis.. Yang akan terhapus dan terkikis.. Tuhan maafkanlah kami yang sering lalai dalam melakukan perintahMU.. hal yang penting dari seorang anak kecil yang mengingatkan untuk memenuhi panggilanMu..