Perbedaan waktu 24 jam menjadi faktor pembatas kehidupan seseorang, dengan sebuah keajaiban hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Sebatas dua tubuh dijalankan oleh satu ruh hal ini mungkin bisa terjadi, jika tidak, lalu kenapa perbedaan hari harus ada, dan kemampuan ini akan menjadi alasan dan berkah tersendiri untuk salah satunya. Kemudian pasti bertanya siapa yang pertama dengan kehidupan ini dan harus bagaimana melanjutkan kehidupan yang penuh penderitaan, haruskah engkau bermimpi, namun jika mimpi bisa membuatmu bahagia, maka bermimpilah dan aku ikhlas bebagi dengan mu. Rayleigh dan Ming merupakan dua raga yang terpisah oleh batas waktu 24 jam, hidup penuh kebalikan namun berhungan dengan sesuatu yang dinamakan Mimpi. Waktu tidur dan bangun satu-satunya yang memisahkan mereka, jika kau ingin bermimpi indah maka tidurlah (Rayleigh) namun jika kau ingin bermimpi buruk mata tidurlah (Ming).