"Biarkan aku leluasa memandangmu, meski dalam kejauhan. Biarkan aku senantiasa memperhatikanmu, meski di balik rak-rak buku perpustakaan. Ya, aku memang terlalu naif. Membiarkan rasa ini semakin berkembang. Namun, takut untuk mengungkapkan. Perlu kamu tahu, seorang wanita itu makhluk perasa, tapi dia juga memiliki gengsi tinggi untuk sekadar mengungkapkan rasa. Cukup memperhatikanmu lewat curi-curi pandang, mengamati lincah jemarimu memetik senar dan mengalunkan sebuah lagu yang kadang aku berharap jika itu khusus kamu nyanyikan untukku. Ah, mana mungkin ...," tulisku dalam buku harian.