Mengenalmu, mencintaimu, berjalan bersama mu mengajarkanku banyak hal. Termasuk bagaimana caranya aku membencimu. Aku pikir dengan membencimu aku akan dengan cepat kehilangan semua rasa rinduku bersama mu. Tapi ternyata tidak, aku terjebak dalam asa kerinduan dan kecemburuan tanpa ujung. Tenggelam dalam segala presepsi buruk mengenaimu. Poor me! Aku tidak bisa melepasmu dengan lapang. Kenapa kamu ciptakan rasa lalu kau membuangnya tanpa welas. Asa ku melambung dengan semua kenangan bersamamu. Aku menangis, tapi kau tak peduli, tak pernah tau. Bahkan saat aku menangis di depanmu kau tak lagi menoleh bahkan meski hanya untuk sekedar menghentikanya. Atau sekedar mengucapkan salam berpisah. Karena hingga pada akhirnya akulah yang harus pergi. Apa aku akan mendapatkan kebahagiaanku? Meski itu bukan bersamamu?