Wanita-wanita Seperti Kita

Sudah dua belas tahun berlalu tapi lukanya masih sama. siapa bilang waktu bisa menghapusnya bahkan waktu tega menjadi terasa lebih lambat saat kenangan menyakitkan itu datang kembali. lalu sebenarnya sudah sekeras apa melalui usaha untuk melupakan, katanya semua hal tergantung usahanya tapi mereka lupa bahwa tidak semua hal benar-benar bisa diusahakan.

beberapa kali jiwa yang tersakiti menangis. menyadari tidak ingin berlama-lama menyakiti dirinya sendiri, entah sudah berapa lama tidak membiarkan berprasangka bahwa mereka disakiti dan dengan rela nya meyalahkan apa yang jiwanya lakukan. padahal setiap kita butuh menyalahkan begitu pula soal pembelaan.

mungkin sasa akan mengajari kalian arti tersakiti dan menyakiti yang dilakukan satu raga dan jiwa bersamaan tapi sendirian. katanya jangan lemah, kamu benar dia sudah menangis hanya ditengah malam. besoknya dia secerah pagi, semuanya harus hidup satu hari lagi. setiap hari.