Sayap yang Kembali Patah

"Aku mohon Git, kali ini saja izinkan aku bertemu denganmu." Candra memelas di sambungan telepon.

"Nggak Candra." tegas Gita. Ia bahkan harus ribuan kali menguatkan tekadnya untuk menolak bertemu dengan mantan tunangannya itu. Ini entah untuk permohonan ke berapa.

"Apa nggak ada kesempatan lagi untukku. Aku janji akan memperbaikinya Git, kali ini saja... please..."

"Akan selalu ada kesempatan untukmu, Candra. Kamu tahu kan, bagaimana perasaanku selama ini?" tanyanya seolah tahu apa jawaban Candra. Hanya untuk Candra, Gita selalu saja luluh, menurut, dan mengusahakan segalanya untuk cowok itu. Berapa kali pun Candra mempermainkannya entah mengapa Gita selalu saja bisa menerima dan menghadapinya. Tapi kali ini Gita tidak ingin hatinya terluka. Sayap yang selama ini ia sembuhkan sendiri bersama waktu tidak akan pernah diizinkannya untuk patah lagi. Apapun celah dan kesempatannya tidak jua ia luangkan untuk Candra, cowok yang pernah Gita titipkan seluruh hatinya.

Kisah Gita ternyata bukan melulu pada Candra, saat Gita berusaha menyembuhkan sayapnya yang patah tiba-tiba situasinya berbalik diluar dugaan dengan hadirnya Dandelion, teman Gita yang selama ini bahkan nyaris tidak pernah telepas dari bayangan Gita.