Alediar mendorong kuat Aleta hingga ia meringis sakit karena terkena benturan yg cukup keras dengan dinding, "Listen Aleta, Aku akan membenci kamu mulai hari ini dan seterusnya. Ingat itu"
Aleta tersenyum miring lalu menangkup kedua wajah Alediar dengan lembut, "Silahkan. Kita lihat, seberap jauh kamu bisa membenciku"
Alediar mencekal pergelangam tangan Aleta dengan kuat, "Kamu, tidak lebih dari sampah di hidup aku Aleta. Murahan"
"Kalo aku murahan, kamu apa?"
Takdir memang hebat. Mempertemukan, menyakitkan dan memisahkan.
Malang, 7 Januari 2019