Pendekar Aneh Seruling Sakti
  • Reads 317,860
  • Votes 5,588
  • Parts 152
  • Reads 317,860
  • Votes 5,588
  • Parts 152
Complete, First published Jan 07, 2019
Cinkeng ini merupakan lanjutan dari "Anak Rajawali".
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Pendekar Aneh Seruling Sakti to your library and receive updates
or
#3cinkeng
Content Guidelines
You may also like
Sword Master aka Pedang Tuan Muda Ketiga/Pendekar Gelandangan - Khu Lung by JadeLiong
37 parts Complete
Sam Sauya (Tuan Muda ketiga) dari keluarga Cia, Cia Siauhong adalah jago pedang nomor satu di kolong langit. Tiga belas Jurus Pedang Perenggut Nyawa milik Yan Capsa terdiri dari 13 jurus, tapi 13 jurus itu masih belum cukup untuk mengalahkan Tuan Muda Ketiga dari keluarga Cia. Selama keduanya masih hidup, cepat atau lambat Cia Siauhong dan Yan Capsa pasti bertemu untuk menentukan, siapa jago pedang nomor satu. Seseorang di kala berada di saat menjelang kematiannya, apa yang biasanya dipikirkan? Apa yang kau pikirkan ketika itu? Jurus pedang itu, jurus pedang yang keempat belas! Seseorang apabila telah mengorbankan segenap kehidupannya untuk pedang, bagaimana mungkin di saat-saat menjelang kematiannya dapat memikirkan persoalan yang lain? Tiga belas Jurus Pedang Perenggut Nyawa itu sendiri tidak terlalu menakutkan, yang menakutkan justru yang keempat belas, dari mana datangnya jurus yang keempat belas? Yang pasti jurus keempat belas itu ada! Maksudmu kecuali Tiga belas Jurus Ilmu Pedang Perenggut Nyawanya, masih terdapat pula jurus yang keempat belas? Cia ciangkwe menghela nafas lebih berat lagi, katanya, "Ciongci menciptakan tulisan, setan dan malaikat menangis tersedu-sedu, kau menciptakan jurus pedang itu, setan dan malaikat pun seharusnya melelehkan pula air matanya! Jurus pedang itu telah membocorkan rahasia langit dan kehilangan perintah langit. Perintah Langit hanyalah kebajikan. Setelah terciptanya jurus pedang itu, semenjak detik itu, entah masih ada berapa banyak orang lagi yang bakal tewas di ujung pedang tersebut...? Benarkah Tuan Muda Ketiga dari keluarga Cia kalah oleh jurus ke-14 Yan Capsa? Atau...malah jurus ke-15.
Pedang Karat Pena Beraksara - Qin Hong by JadeLiong
30 parts Complete
Konon puluhan tahun yang lalu, Ban Kiam-hwee cu dengan mengandalkan ilmu pedangnya malang melintang dalam dunia persilatan tanpa tandingan. Ternyata di perguruan Lam Hay terdapat sebutir mutiara mestika yang dinamakan Ing-Kiam-Cu (mutiara pemancing pedang), benda tersebut merupakan satu-satunya benda yang sanggup mematahkan ilmunya. Bersama dengan 8 orang Hoatsu (pelindung hukum) dan beberapa tokoh-tokoh yang paling sakti dari perkumpulan tersebut dibawanya serta menyerbu Lam Hay Bun. Pertempuran tersebut berakhir dengan jatuhnya korban dari kedua belah pihak. Selain sang Hwee Cu sendiri terdapat juga 3 orang pelindung hukumnya yang bisa selamat balik ke daerah Tionggoan walaupun dengan luka yang cukup parah. Beberapa pusaka dari Lam Hay Bun (Perguruan Lam Hay) sempat dicuri oleh 3 orang Pelindung Hukum Ban Kiam Hwee yang selamat itu . Cerita ini berkisah tentang seorang anak muda yang bernama Wi Tiong Hong yang sejak kecil diasuh oleh sang pamannya sendiri yang ternyata merupakan murid dari salah satu pelindung hukum Ban Kiam Hwee yang lolos. Dalam pengembaraanya mencari tahu siapa orang tuanya sebenarnya harus mendapatkan banyak kesulitan dikarenakan tanpa setahunya ia mewarisi Ing-Kiam-Cu (mutiara pemancing pedang) dan Pedang berkarat (merupakan salah satu dari 3 pusaka perguruan Siu Lo Bun) dan Lencana Siu lo cin leng (merupakan tanda pengenal Siu Lo Cin Kun tokoh sakti pemimpin dunia persilatan yang bahkan diakui oleh pihak Ban Kiam Hwee sendiri) Munculnya perkumpulan Ban Kiam Hwee, Lam Hay Bun, Thian Sat Bun, dan orang - orang Selat Pasir Beracun mengambil bagian dalam perebutan pusaka tersebut menjadikan kisah ini semakin menarik, belum lagi kisah asmaranya dengan wanita-wanita cantik, seperti Kiam Cu dari Ban Kiam Hwee, Kiong Cu dari Lam Hay Bun, Siaucu dari Tok Seh Shia, dan murid dari Thian Sat Nio yang semuanya merupakan wanita-wanita sakti dan mempunyai kekuasaan. Siapakah wanita yang menjadi pilihan Wi Tiong Hong pada akhirnya?
Pertikaian Tokoh - tokoh Persilatan (Hoa-san Lun-kiam) by JadeLiong
87 parts Complete
Kisah "Hoa-san Lun-kiam" ini merupakan kisah pendahuluan dari kisah Kwee Ceng Sang Pendekar Pemanah Rajawali (Sia Tiauw Eng-hiong) dan Yo Ko dalam Kembalinya Pendekar Rajawali (Sin Tiauw Hiap Lu). Sebagai pendahuluan dari kedua cerita yang kami sebutkan di atas tadi, maka di dalam kisah "Hoa-san Lun-kiam" ini para pembaca akan bertemu-dengan tokoh - tokoh "The Great Five" seperti Ong Tiong Yang (Dewa Pusat), Oey Yok Su (Sesat Timur), Ang Cit Kong (Pengemis Utara), Auwyang Hong (Racun Barat) dan It Teng Taisu (Kaisar Selatan). Di dalam kisah "Hoa-san Lun-kiam" ini, semuanya masih kanak-kanak sampai akhirnya menjadi jago dengan memiliki kepandaian yang sangat tinggi, dan terjadilah pertemuan-pertemuan di antara kelima tokoh persilatan itu diatas puncak Hoa-san. Pertemuan inilah yang diberi nama "Hoa-san Lun-kiam. Pengalaman-pengalaman para tokoh-tokoh persilatan itu sangat aneh dan luar biasa, mari kita mengikuti kisahnya. Saya yakin, kisah ini tentu akan memberikan kepuasan kepada anda, karena di dalam Hoa-san Lun-kiam dikisahkan bagaimana Toan Ceng (akhirnya menjadi It Teng Taisu), mengalami berbagai persoalan yang aneh dan pengalaman-pengalaman yang sangat seru, sehingga akhirnya Toan Ceng meninggalkan takhta kerajaannya. Begitu juga pengalaman-pengalaman keempat tokoh persilatan lainnya seperti Ong Tiong Yang, Oey Yok Su, Auwyang Hong dan Ang Cit Kong, masing-masing memiliki pengalamannya sendiri-sendiri yang serba aneh.
You may also like
Slide 1 of 10
ayah gula cover
Sword Master aka Pedang Tuan Muda Ketiga/Pendekar Gelandangan - Khu Lung cover
I'm Stuck on a Remote Island With the Male Leads cover
The Screet Life [On Going] cover
Pedang Karat Pena Beraksara - Qin Hong cover
Pertikaian Tokoh - tokoh Persilatan (Hoa-san Lun-kiam) cover
Hai cover
LELEMBUT. cover
Pendekar Sadis cover
I'm Not A Villainess cover

ayah gula

5 parts Ongoing

iya yang muda emang enak tapi yang bapa-bapa jauh lebih enak