Tentang Satria dan Penggemar Rahasianya
  • Reads 937
  • Votes 104
  • Parts 13
  • Reads 937
  • Votes 104
  • Parts 13
Ongoing, First published Jan 07, 2019
"Saya ada bolpoin, kamu mau pinjam, Satria?" 

Satria hanya melirik tawaran gadis formal di sebelahnya ini. Gadis pandai yang selalu berbahasa formal meskipun dengan teman sekelasnya.

"Gue gak sekere itu!"

"Yasudah, maaf saya hanya menawarkan bantuan"

"Hmm"

°°°

"Saya ada topi dua, Satria. Yang satu pakai kamu saja supaya tidak di hukum oleh pak Burhan"

"Hmm"

°°°

"Mau mengerjakan tugas kelompok di rumah siapa satria?"

"Rumah gue aja"

"Baiklah, nanti sore saya kesana"

°°°

"Siapa sih yang ngirim barang gak penting kayak gini ke gue?!" ujar Satria marah karena hampir setiap hari selalu ada seseorang dengan identitas A selalu mengiriminya sesuatu. mulai dari sesuatu yang tidak penting sampai sesuatu yang Satria pikir selalu membantunya dalam menghadapi masalah. Ingat. 'Hampir' bukan setiap hari.



°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Aku sengaja bikin, tentang Satria dan penggemar rahasianya. Semoga kalian suka.
All Rights Reserved
Sign up to add Tentang Satria dan Penggemar Rahasianya to your library and receive updates
or
#240satria
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kaesar cover
I'm Alexa cover
AV cover
I'm the Protagonist cover
My Dangerous Junior cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Memilih Untuk Pergi  cover
THEORUZ cover
FIX YOU cover
MAHESA cover

Kaesar

42 parts Ongoing

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.