Hai, nama gue Nina. Siswa SMA di Jakarta.
Namanya remaja, gue menghadapi aneka situasi yang penuh gejolak. Seperti roller coaster. Kadang di atas, kadang di bawah. Dehay, gue udah keliatan bijak belom?
Gue mulai suka menulis sejak SMP. Bagian dari cerita hidup gue itulah yang gue tulis di cerita ini. Terserahlah pendapat lo semua apa, gue gak peduli selama bisa mengungkapkan betapa kagak enaknya jadi remaja, apalagi yang cerdas, baik, cakep, lucu dan ... hai hai hai... jangan pada muntah kenapa?! Gue belom selesai.
Gue akan cerita tentang keluarga, teman-teman, sekolah, artis, drama, film, hobi, kebiasaan, atau tentang kejadian-kejadian yang gue alami sepanjang masa remaja, bahkan ada yang membahas tentang topik-topik yang sedang nge-trend belakangan ini. Yang jelas, gue anak Mami yang sangat dekat Mami. Jadi hampir semua cerita gue, selalu ada Mami.
Cerita gue berbentuk seri, jadi selalu selesai. Karena selalu ada cerita baru menarik dalam hidup gue.
Ingat ya! Jangan biasakan loh nyontek ! Apalagi diary gue...
Awas! Entar gue bilangin Mami gue!
Kita bertemu dikala senja. Kita juga berpisah dikala senja. Padahal yang aku tau langit dan senja tak akan terpisahkan, karena setiap hari mereka selalu bersama. Meskipun hanya sesaat.
Sama seperti langit dan senja yang hanya bertemu sesaat, begitu pula aku dan kamu. Pertemuan singkat menjadi momen indah yang berusaha aku lupakan.
Langit dan Senja memang pernah bersama, tapi hanya sebentar. Entah karena keegoisan atau karena hal sepele yang tak berujung. Pada akhirnya kita berdua memilih untuk menempuh jalan yang berbeda kan?
Ngomong-ngomong setelah kita tak lagi bersama, apakah kamu jadi enggan menatap senja? Bukan Senja loh, tapi senja. Semoga saja tidak, karena senja pasti akan kecewa.
Memang ya, takdir Tuhan itu misteri. Tanpa kusangka semua yang aku kira sudah berakhir ternyata baru saja dimulai. Kisah yang berusaha aku kubur dalam-dalam, perlahan menguak seakan enggan untuk pergi. 'Kita' yang sudah ku anggap tidak ada, lambat laun kembali menampakkan wujudnya.
Akankah ini berlangsung sementara, lagi? Apakah titik temu untuk 'kita' masih ada? Bisakah jalan yang akan kita tempuh searah kali ini?