Masuk ke kehidupan pesantren karena amanah dari almarhum sang ayah. Adira dengan rasa takut , namun tetap berusaha menjalaninya , walaupun berat baginya . Bagaimana tidak , menjadi santri bukanlah hal yang mudah , apapun serba ngantri ,apapun harus tepat waktu , tidak ada AC yang menghiasi dinding kamar, Bagun sangat pagi, kamar mandi hanya beberapa , belom lagi harus adaptasi untuk mendapatkan teman baru . Dan cobaan terberat baginya ialah, seorang pemuda tampan putra kyai yang mencintai Adira begitu pun sebaliknya, dan berniat baik untuk melamarnya , tapi disisi lain Ambar pun menyukai pemuda tersebut . Demi teman , Adira rela menolaknya , tetapi Ambar sadar dan Ambar pun mengikhlaskan pemuda tersebut untuk menjadi pendamping hidup Adira .
pemuda manipulatif yang bertransmigrasi jiwa ketubuh remaja berandalan yang dibenci orang-orang.
BUKAN BL! Full revisi beberapa alur dan karakter terubah, disarankan membaca ulang.