STIGMA
  • Reads 41
  • Votes 16
  • Parts 2
  • Reads 41
  • Votes 16
  • Parts 2
Ongoing, First published Jan 09, 2019
Fanfiction
Main Cast: Kim Taehyung
Sinopsis: Bagaimana bisa orang yang begitu dingin, ketus, dan tidak bersahabat berhasil membuat Jung Ara penasaran setengah mati? Ingin sekali rasanya mengenal lebih dekat lagi dengan Kim Taehyung. Tapi ternyata rasa penasaran itu menjadi malapetaka bagi Ara. Andai dia bisa memutar kembali waktu, dia tak ingin berada di dekat Taehyung.
.
.
Masih dalam tahap pembelajaran. Butuh banyak asupan seperti saran, kritik, juga duit. hehe.
Sekian dan Taerima Jimin.
All Rights Reserved
Sign up to add STIGMA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Rafa [End💗] cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.